MAIN POKER ONLINE KLIK DISINI - Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) meminta Polri untuk profesional dalam menangani kasus tuduhan penghinaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama. ACTA merupakan pihak yang melaporkan Ahok.
"Polri harus profesional dan tidak menjadi alat penguasa mensikapi kasus pernyataan Ahok soal Surat Al Maidah 51," kata pengacara ACTA, Habiburrokhman di sebuah restoran di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (9/10/2016).
Habiburrokhman menjelaskan, setelah melihat rekaman video yang utuh, pihaknya mengaku justru bertambah yakin bahwa telah terjadi penistaan terhadap agama.
"Menurut pencatatan kami setidaknya ada dua kalimat (Ahok) yang bermasalah," ujarnya.
Karena itu, lanjut Habiburrokhman, ACTA meminta Polri untuk profesional dalam menangani kasus ini.
"Profesionalitas sikap Polri akan kita uji dengan penanganan kasus ini. Jangan sampai ada penolakan pelaporan atau penghentian pengusutan perkara hanya karena intervensi kekuasaan," urainya.
Habiburokhman juga meminta Ahok untuk meminta maaf. Sampai saat ini, Ahok menyatakan bahwa dirinya tidak bersalah dan menolak untuk meminta maaf.
"Pernyataan Ahok tersebut bukan hanya menyakiti setidaknya sebagain umat Islam, namun telah menimbulkan keresahan di banyak tempat," kata Habiburrokhman.
"Terlepas dari kontestasi Pilgub yang semakin panas ini, kami sarankan Ahok bisa bersikap kesatria dengan meminta maaf kepada masyarakat," sambungnya.
"Terlepas dari kontestasi Pilgub yang semakin panas ini, kami sarankan Ahok bisa bersikap kesatria dengan meminta maaf kepada masyarakat," sambungnya.
Ahok membela diri atas tuduhan menistakan ayat suci Alquran. Menurutnya, meski ia beragama non muslim, dirinya telah mengenal Islam sejak duduk di bangku sekolah.
"Saya sekolah Islam SD, SMP 9 Tahun. Islam mengajarkan begitu damai, bisa menerima. Kita bukan mencari pemimpin Imam. Ini (wilayah DKI) administrator. Lihat cerita Nabi Muhammad, saya sekolah Islam," ungkap Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2016).
Ahok juga bercerita, tuduhan rasis dan menistakan agama kepada dirinya bukan terjadi baru-baru ini. Tudingan seperti itu sudah ada saat dirinya akan maju dalam pemilihan Bupati Belitung Timur. Banyak lawan-lawan politik yang menggunakan isu tersebut untuk menjatuhkan dirinya
"Saya pengalaman dari tahun 2003 berpolitik, saya temukan lawan-lawan politik yang rasis dan pengecut selalu menggunakan ayat itu untuk membodohi orang tidak pilih saya. Jadi ayat Alquran ada yang salah enggak? Enggak salah. Konteksnya bukan itu, konteksnya jangan pilih Nasrani, Yahudi jadi temanmu, sahabatmu," kata Ahok.





No comments:
Post a Comment