Bisa dibilang, pemerintahan Jokowi- JK merupakan pemerintahan yang paling berani dengan para penjahat narkoba. Tak tanggung-tanggung, belasan mafioso narkoba yang sudah divonis mati oleh Mahkamah Agung (MA) lewat sistem peradilan sudah dieksekusi oleh pemerintahan Jokowi-JK.
Mereka-mereka yang diekskusi bukanlah bandar-bandar kelas teri. Dalam catatan detikcom, Kamis (20/10/2016), sejumlah nama tenar mafia narkoba sudah dirobohkan lewat timah panas. Dalam eksekusi ini, Jokowi mendaulat Jaksa Agung Prasetyo sebagai komandan eksekusi.
Perang melawan narkoba di zaman Jokowi ini dimulai pada awal tahun 2015. Jokowi memerintahkan Jaksa Agung Prasetyo untuk segera mengeksekusi 6 mafia narkoba. Upaya Jokowi ini bukanlah hal mulus, sejumlah mafia narkoba dari negara luar meminta pengampunan ke negaranya masing-masing.
Hubungan Indonesia dengan beberapa negara sempat merenggang. Namun, Jokowi-JK menugaskan Menlu Retno Marsudi untuk memberikan penjelasan kepada dunia internasional soal bahayanya narkoba di tanah air. Jokowi tak gentar menghadapi perlawanan dunia internasional.
18 Januari 2015 jadi momen pertama Jokowi melakukan perang terhadap narkoba secara nyata. 6 Orang dieksekusi mati di LP Nusakambangan. Setelah itu, Jokowi kembali memerintahkan Jaksa Agung untuk melakukan eksekusi mati tahap dua. Perintah itu diamini pada tanggal 29 April 2015.
Namun, upaya perlawanan di situ sangat ketat. Negara tetangga seperti Australia dan Filipina mengecam upaya Jokowi. Prancis juga melakukan perlawanan karena ada warganya yang masuk dalam daftar eksekusi regu tembak.
Eksekusi tahap dua berlangsung dramatik, meski berhasil mengeksekusi duo Bali Nine namun ada yang berhasil lolos dari regu tembak. Mary Jane Veloso dan Sergei Atlaoi lolos dari regu tembak.
Di tahun 2016, Jokowi-JK kembali menyuruh Jaksa Agung untuk mengeksekusi mati para terpidana narkoba. Pada 29 Juli 2016, eksekusi mati itu dilaksanakan. Sama seperti tahap 2, eksekusi mati tahap 3 juga sangat dramatik. Dari 14 peti mayat yang sudah disiapkan, regu tembak mengeksekusi 4 penjahat narkoba. Salah satu mafia narkoba terbesar dalam eksekusi tahap 3 adalah Freddy Budiman.
Berikut daftar nama mafia narkoba yang sudah dieksekusi mati:
Terpidana Mati Gelombang 1
- Marco Archer Cardoso Mareira (Brasil)
- Daniel Enemua (Nigeria)
- Ang Kim Soe (Belanda)
- Namaona Dennis (Malawi)
- Rani Andriani/Melisa Aprilia (Indonesia)
- Tran Thi Hanh (Vietnam)
Terpidana Mati Gelombang 2
- Andrew Chan (Australia)
- Myuran Sukumaran (Australia)
- Martin Anderson (Ghana)
- Raheem Agbaje Salami (Cordova)
- Rodrigo Gularte (Brasil)
- Sylvester Obiekwe Nwolise (Nigeria)
- Okwudili Oyatanze (Nigeria)
- Zainal Abidin (Indonesia)
- Mary Jane Fiesta Veloso (Filipina, lolos)
- Sergei Areski Atlaoui (Perancis, lolos)
Terpidana Mati Gelombang 3
- Freddy Budiman (Indonesia)
- Michael Titus Igweh (WN Nigeria)
- Humprey Ejike (WN Nigeria)
- Gajetan Acena Seck Osmane (WN Afsel)
No comments:
Post a Comment