Thursday, October 20, 2016

PPP: Jokowi Tak Pikirkan Pilpres 2019, Prabowo yang Sudah Ancang-ancang


MAIN POKER ONLINE KLIK DISINIWakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut presiden Joko Widodo terbelah fokusnya antara bekerja dengan memikirkan Pilpres 2019. PPP sebagai partai pendukung pemerintah, menilai Jokowi tidak pernah memikirkan Pilpres 2019 selama 2 tahun kepemimpinannya.

"Fadli Zon salah analisa kalau bilang begitu. Selama komunikasi antara Pak Jokowi dengan koalisi partai pendukungnya tidak pernah sekalipun baik implisit maupun eksplisit Pak Jokowi menyampaikan pikirannya tentang masa kepresidenan yang kedua. Yang selalu disampaikan agar bagaimana mandat kepresidenan saat ini bisa dijalankan dengan baik," kata Sekjen PPP Arsul Sani melalui pesan singkat, Jumat (21/10/2016).


Selain Golkar, kata Arsul, belum ada yang berpikir untuk mengusung Jokowi kembali di Pilpres 2019. Namun Arsul pun juga tak mempermasalahkan sikap Golkar tersebut.

"Karena itulah di lingkungan koalisi partai pendukung belum ada yang bicara tentang itu, kecuali Golkar yang secara internal telah menyampaikan pencalonan Pak Jokowi untuk periode mendatang," ungkapnya.

"Yang justru kabar sampai ke kami adalah bahwa Pak Prabowo lah yang sudah berancang-ancang untuk maju lagi dalam Pilpres mendatang," imbuh Arsul.


PPP ingin Jokowi fokus untuk mengoptimalkan kinerja di sisa kepemimpinannya. Jika memang baik, PPP tentu pasti akan mendukung Jokowi kembali di 2019.

"PPP tentu ingin Pak Jokowi sukses dalam periode pertamanya ini. Jika beliau kita nilai sukses mewujudkan janji kepresidenannya tentu PPP tidak ragu untuk mendukung pada periode kedua. Jadi PPP ingin keputusan politiknya soal pilpres mendatang juga didasarkan pada capaian pemerintahan saat ini," paparnya.


Sebelumnya, Fadli Zon menilai 2 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla masih didominasi pencitraan. Menurutnya, ini akibat Jokowi sudah memikirkan strategi Pilpres 2019 di saat periode pertamanya belum setengah jalan. 

"Dia terlalu cepat untuk memikirkan periode kedua. Itu memang haknya, tapi bukan di tahun-tahun pertama. Tapi di tahun keempat," kata Fadli saat berkunjung ke kantor redaksi detikcom, Jl Warung Jati Barat, Jakarta Selatan, Rabu (19/10/2016). 

"Periode pertama saja belum beres," sambungnya. 




No comments:

Post a Comment