"MUI DKI juga sudah tulis surat kepada saya, memperingati keras minta saya untuk fokus saja untuk kemaslahatan umat, jangan omongin tafsiran-tafsiran agama yang sensisitif. Karena sesama agamapun bisa menafsirkannya berbeda. Ya sudah, saya minta maaf untuk itu," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (10/10/2016).
Ahok meminta maaf atas pernyataan yang pernah dilontarkannya di Kepulauan Seribu pada 27 September lalu. Dia sadar, polemik yang timbul atas pernyataannya itu berpotensi mengganggu keharmonisan dalam berbangsa.
"Makanya saya minta maaf untuk kegaduhan ini, jangan sampai, saya pikir, komentar ini jangan diteruskan lagi, ini tentu mengganggu keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Ahok.
Untuk itu, Ahok berharap, polemik tersebut tidak diteruskan lagi. Dia ingin suasana baik jelang maupun setelah Pilkada berlangsung aman dan damai.
"Padahal saya pengalaman saya 2003, selalu mengalami selebaran seperti ini. Makanya saya hafal. Ya sudah, kita enggak usah teruskan komentar-komentar saya ini. Saya minta media juga enggak usha teruskan. Untuk semua pihak yang jadi repot, gaduh, gara-gara saya, ya saya sampaikan mohon maaf," katanya.




No comments:
Post a Comment