"Saya kira jauh lebih lega ya," ujar Franky usai pendaftaran tax amnesty di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat (30/9/2016).
Program tax amnesty selain bertujuan untuk mendorong warga negara Indonesia membawa pulang hartanya di luar negeri, juga untuk memperkuat basis data perpajakan. Dengan basis data yang lebih baik, diharapkan pendapatan negara dari pajak akan lebih baik lagi.
Franky mengaku, selama ini ada sejumlah usaha yang dilakukannya namun belum sempat dilaporkan dalam SPT pajak. Sehingga ia ingin memanfaatkan momentum tax amnesty untuk melakukan pelaporan dalam rangka memperkuat basis data perpajakan seperti yang dicita-citakan pemerintah.
Keikutsertaannya dalam program ini diakui Franky merupakan kewajiban sebagai warga negara yang mendirikan usaha dan memperoleh penghasilan di Indonesia.
"Kita lahir di sini, berusaha di sini, kantor tumbuh di sini. Tentunya ini kewajiban dan kesempatan. Kita harapkan semuanya mengikuti betul-betul menjalankan kewajibannya. Selanjutnya mari bersama membangun negara kita," tandas dia.
Selain mendaftar untuk dirinya sendiri, Franky mengaku juga melakukan pelaporan atas nama koleganya di Indofood, Anthony Salim.
"Saya kira yang terbesar Pak Anthony (wajib pajak orang pribadi). Kalau perusahaan (wajib pajak badan usaha) sudah berjalan dilaporkan tax amnesty. tentunya yang terakhir itu pribadi," sebutnya.
No comments:
Post a Comment