Friday, September 30, 2016

Gejala Mirip Infeksi Bikin Pasien yang Terinfeksi Zika Tak Mudah Ketahuan


MAIN POKER ONLINE KLIK DISINIKepanikan publik Amerika Latin akan bahaya virus Zika sampai juga ke Indonesia. Namun karena gejalanya mirip-mirip dengan infeksi lain, banyak yang tidak bisa membedakan mana pasien yang terserang virus ini dan mana yang tidak.

dr Ludhang Pradipta Rizki, M.Biotech, SpMK dari Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada mengatakan, jenis virusnya hampir-hampir sama dengan virus yang disebarkan nyamuk lainnya, yakni demam berdarah maupun chikungunya.


Karena persebarannya juga sama, maka gejalanya pun tak jauh berbeda seperti halnya demam. Menurut dr Ludhang gejala ini ditemukan di semua pasien dengan jenis infeksi apapun.

Lantas apa yang membedakan Zika dengan lainnya? "Terkadang Zika tidak memperlihatkan gejala. Kalaupun ada, gejalanya sangat ringan," paparnya saat ditemui dalam talkshow Zika Virus A-Z di Jogja Expo Center, Kamis (29/9/2016).

Namun dari empat gejala utama infeksi virus Zika, yaitu demam, ruam di kulit, nyeri sendi dan konjungtivitis (kelopak mata merah dan belekan), gejala terakhir adalah yang membedakan infeksi Zika dengan demam berdarah atau chikungunya.


"Baik Zika, demam berdarah dan chikungunya sama-sama memperlihatkan gejala demam dan ruam serta nyeri sendi. Tetapi konjungtivitis hanya ditemukan pada pasien Zika saja, inilah yang menjadi ciri khasnya," ungkapnya.

Baca jugaPakar: Secara Teori, Bisa Saja Zika Mewabah di Indonesia

Meski demikian untuk penegakan diagnosis Zika, dr Ludhang mengatakan, gejala yang terlihat di tubuh pasien tidak serta-merta bisa jadi patokan. Untuk mengetahui apakah seorang pasien terserang virus Zika atau tidak, ada tiga hal yang harus diamati.

Pertama, apakah memiliki riwayat bepergian bepergian atau suami baru saja bepergian ke negara terdampak; kedua, dicocokkan dengan gejala dari luar; dan ketiga, melihat dari hasil pemeriksaan darah dan urine, sebab virus Zika bisa tinggal di sejumlah cairan tubuh, seperti darah, urine, hingga sperma.


"Untuk darah ini juga mengkhawatirkan karena misal kita ingin transfusi darah, karena ada Zika, kemungkinan ke depan ongkos untuk transfusi darah saja menjadi semakin mahal karena harus dideteksi dulu ada penyakitnya atau tidak," imbuh dr Ludhang.

Selain darah, urine dan sperma, berbagai penelitian mengungkap, virus Zika juga dapat menular lewat saliva atau air liur, cairan vagina, dan air mata. Ada dugaan virus ini juga bisa menular lewat air susu ibu (ASI) tetapi ini juga belum terbukti.






No comments:

Post a Comment