Dengan masuknya dana segar sebesar Rp 1 triliun tersebut, maka akan menambah rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR). Saat ini, rasio CAR BRI Syariah sebesar 14,30% dan dengan diterbitkannya sukuk akan meningkat menjadi 21%.
"Setelah mendapatkan sukuk, CAR jadi 21%. Langsung dimanfaatkan untuk pembiayaan untuk bisa dioptimalkan," jelas Direktur Operasional BRI Syariah Wildan saat jumpa pers di Kantor Pusat BRI, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2016).
Dengan bertambahnya likuiditas permodalan BRI Syariah, maka penyaluran pembiayaan di tahun 2016 bisa bertambah. Hingga September 2016, BRI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 17,7 triliun dan ditargetkan tumbuh hingga Rp 18,8 triliun hingga akhir 2016.
"Posisi sekarang September Rp 17,7 triliun dan kalau bisa ada tambahan modal di akhir tahun Rp 18,8 triliun penyaluran pembiayaan," ujar Wildan.
Penawaran sukuk sebagian besar menyasar kepada investor domestik. Hal ini dikarenakan belum banyaknya investor asing yang memahami investasi di sektor syariah.
"Mungkin banyaknya kita tawarkan ke domestik. Kalau asing itu belum banyak tahu soal syariah," kata Wildan.
No comments:
Post a Comment