"Sekarang ini dengan harga yang tinggi ini, sulit untuk kompetitif," jelas Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/10/2016).
Secara rata-rata, Pupuk Indonesia membeli gas dengan harga US$ 6,5-8,5/MMBtu. Akan sangat baik, bila pemerintah mampu untuk menurunkan sampai ke kisaran US$ 3-4/MMBtu.
"Penurunan ini sangat membantu karena kalau dengan harga yang sekarang ini sudah sangat sulit untuk bersaing," tegasnya.
Kondisi harga gas yang tinggi, kata Aas, besar pengaruhnya terhadap harga produksi. Produk yang dihasilkan tentu harganya juga akan lebih tinggi dari perusahaan di negara lain yang biaya produksinya rendah.
"Dengan cost tinggi di US$ 6-8 per MMBtu ini, biaya produksi kita sangat jauh di atas dengan yang ditawarkan dengan produsen luar negeri. Sekarang bedanya biaya operasional bisa sampai US$ 50-60/ton. Itu dibandingkan dengan produsen dunia, kaya China, Rusia, AS. Jadi biaya produksi kita sudah lebih tinggi," paparnya.
No comments:
Post a Comment