"Pak SBY sudah menyampaikan arahan. Kita harus kerja keras, sebab Agus-Sylvi ini belakangan baru timbul namanya. Kita harus manfaatkan secara maksimal," ungkap Ketua Timses Agus-Sylvi, Nachrowi Ramli usai acara konsolidasi di IS Plaza, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (5/10/2016).
Kepada kader dan simpatisan, SBY juga mengingatkan agar terus terjun ke masyarakat. Terutama saat kampanye berlangsung guna menyerap aspirasi.
"Jadi supaya popularitas dan elektabilitas bisa meningkat. Kita bertarung tidak punya musuh karena kawan Bangsa Indonesia juga tapi keduanya adalah kompetitor, jadi harus baik-baik menangnya," kata pria yang akrab disapa Nara itu.
Nara pun menegaskan kembali pesan paling penting yang disampaikan oleh SBY. Yakni agar bertarung dengan penuh etika dan tidak melanggar aturan yang berlaku.
"Tidak boleh mengangkat isu SARA. Perekatnya adalah Pancasila dan UUD 1945. 10 Tahun SBY (jadi presiden) bisa membina kerukunan tadi," kata Nara.
"Tidak boleh fitnah, justru tugas kita adalah defence. Jika ada orang yang memfitnah, menyudutkan, kita berusaha untuk mengklarifikasi," imbuh dia.
Meski begitu, tim pemenangan Agus-Sylvi disebut Nara tak akan tinggal diam jika terus diserang. Ketua DPD PD DKI ini mengatakan tim akan membalasnya namun tidak dengan mengangkat genderang perang.
"Tapi kalau sudah keterlaluan fitnahnya apa boleh buat. Kita akan kencangkan lagi klarifikasinya," ujar Nara.
Salah satu strategi yang akan terus digalakkan adalah dengan cara menyapa rakyat. Nara menyebutnya dengan istilah 'meet the people'.
"Kita ingin menarik hati rakyat dengan cara meet the people. Agar mereka bisa sampaikan ingin ke depan Jakarta seperti apa. Menyerap aspiriasi. Ini kan bukan soal menang dan kalah. Karena untuk 5 tahun ke depan, agar jadi informasi. Abis menang kan itu menjadi modal," terang Nara.
Selain para kader yang bergerak, tim-tim relawan pendukung Agus-Sylvi juga sudah melancarkan aksinya. Menurut Nara, jumlah kelompok relawan yang sudah mendeklarasikan dukungan terus menerus bertambah.
"Sudah ada 21 kelompok relawan yang mendaftar, tapi pada kenyataannya ada 37 kelompok relawan. Di mana di dalamnya juga ada dari 9 partai politik non parlemen," urai dia.
Mengenai dana kampanye, setiap partai pengusung Agus-Sylvi disebut Nara sudah mengalokasikan masing-masing. Tak ada pengumpulan dana yang dilakukan.
"Kami hanya kasih patennya aja ini lho yang harus dilakukan. Kalau perusahaan boleh saja tapi tidak mengikat dan ada aturannya. Jangan sampai gara-gara duit sumbangan sedikit, paslon jadi terganjal," tutup Nara.
No comments:
Post a Comment