Tuesday, September 20, 2016

PDIP Klaim Pengusung Utama Ahok, Hanura dan NasDem Tak Setuju


MAIN POKER ONLINE KLIK DISINIPDIP menyatakan sebagai partai pengusung utama pasangan Ahok-Djarot di Pilgub DKI. Hanura sebagai partai pengusung awal Ahok merasa keberatan.

"Nggak ada istilah pengusung utama, ini kebersamaan," ungkap politisi Partai Hanura Sarifuddin Sudding saat berbincang dengan detikcom, Rabu (21/9/2016).

Partai Hanura bersama NasDem memang sudah jauh-jauh hari menyatakan dukungannya. Bahkan saat Ahok menyatakan ingin maju melalui jalur independen, keduanya sudah tegas memberikan sikap. Golkar pun datang menyusul hingga akhirnya Ahok memutuskan siap diusung ketiga partai tersebut lewat jalur partai politik.

Ketiga partai pengusung Ahok itu bahkan sudah membentuk tim sukses yang diketuai oleh politisi Golkar Nusron Wahid. Mereka juga membebaskan Ahok untuk memilih calon wakilnya, termasuk pilihan kepada Djarot.


"NasDem, Hanura dan Golkar lebih awal menyatakan sikap mengusung Ahok. Bahwa kemudian PDIP mengusung Ahok, kami welcome aja. Bahkan lebih banyak partai lebih baik," tutur Sudding.

"Tidak dapat dikatakan salah satu partai adalah pengusung utama," imbuh anggota Komisi III DPR itu.

Sudding pun mengatakan bahwa selama ini komunikasi antara tiga partai pengusung Ahok dan PDIP sudah terbangun dengan baik. Meski memang ada dinamika di partai banteng moncong putih tersebut. Dinamika yang dimaksud adalah soal adanya ketidaksetujuan dari sejumlah kader internal PDIP untuk mengusung Ahok.

"Sejak kemarin kita mengharapkan PDIP mengusung Ahok tapi terjadi dinamika di internal PDIP yang begitu dinamis. Kita hargai langkah PDIP dalam mengusung Ahok-Djarot," kata Sudding.

Sementara itu Ketua DPP NasDem Johnny G Plate memberi pernyataan serupa. Ia tidak setuju dengan adanya istilah partai pengusung utama.

"Terminologi UU adalah partai pengusung, jadi ke-empat parpol adalah parpol pengusung," ucap Johnny saat dihubungi terpisah, Rabu (21/9).

"Tidak jadi soal yang mana yang terlebih dahulu memutuskan mengusung dan secara berurutan sampai PDIP memutuskan secara formal mengusung paket Ahok-Djarot," tambah dia.

NasDem tidak ingin meributkan soal masalah pengusung utama. Prioritas utama adalah bagaimana semua partai pengusung Ahok-Djarot dapat memenangkan kedua pasangan itu.


"Koalisi 4 parpol pengusung Ahok-Djarot harus solid mendukung dan bekerja sama memenangkan Pilgub DKI 2017," tegas Johnny.

Sebelumnya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya adalah pengusung utama Ahok-Djarot. Meski mengakui mengusung bersama-sama dengan Golkar dkk, Hasto mengingatkan soal aturan dalam undang-undang.

"PDIP menyatakan sebagai partai pengusung utama pasangan Ahok-Djarot pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017," beber Hasto saat mengumumkan pengusungan Ahok-Djarot, Selasa (20/9).

Pernyataan Hasto merujuk pada kursi yang dimiliki PDIP di DPRD DKI. Sebagai partai pemenang pemilu di DKI, partai banteng moncong putih itu memiliki kursi paling banyak di legislatif yaitu sebanyak 28 kursi. Itu melebihi syarat partai untuk bisa mengusung sendiri pasangan di Pilgub DKI dengan jumlah minimal 22 kursi.

"Itu kan undang-undang. Pengusung itu kan artinya dia memenuhi syarat untuk bisa maju sendiri," tandas Hasto.





No comments:

Post a Comment